Analisa Film door to door (2002) dengan bahasan Intrapreneurship, Entrapreneurship serta Profesinalisme
Film
yang menceritakan kisah kesuksesan hidup seorang Bill porter ini di dalamnya terdapat
berbagai scene atau kejadian-kejadian yang menggambarkan tokoh utama yang
kemudian dapat dianalisa dan akan diuraikan mengenai kaitan film tersebut
dengan beberapa materi seperti intrapreneurship,
entrepreneurship, serta profesinalisme.
bagaimana tokoh utama di film ini menggambarkan
sikap sebagai seorang intra&entrepreneurship,
maupun profesinalisme.
Entrepeneurship adalah
sifat bisnis, termasuk kemampuan untuk melihat peluang dan menentukan keputusan
kritis. Dalam bukunya be a smart and good
entrepreneur Hendro & Chandra W.W (2006) menjelaskan entrepreneurship
adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada dalam diri kita untuk
dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal sehingga bisa meningkatkan
taraf hidup di masa mendatang.
Intrapreneurship
adalah kewirausahaan dalam perusahaan atau dapat dikatakan sebagai entrepreneurship yang ada di dalam
perusahaan. Princhott (1985) mendefinisikan seorang intrapreneur adalah seorang yang memfokuskan pada inovasi dan
kreativitas yang dapat mengubah suatu gagasan menjadi usaha yang menguntungkan
yang dioperasikannya dalam lingkup lingkungan perusahaan.
Sinopsis singkat
Sinopsis singkat
Film
door to door menceritakan bagaimana kisah nyata dari seorang pria bernama Bill
porter yang menderita cerebal palsy sejak lahir, Ia sangat ingin bekerja dan
mendapatkan pekerjaan meski kondisinya yang tidak normal dengan kebanyakan
orang. Meskipun Bill Porter memiliki keterbatasan secara fisik tetapi ia tetap
semangat dalam mencari pekerjaan dan ingin berstatus sebagai seorang pekerja
seperti orang normal. Dalam film ini, kisahnya dimulai ketika Bill mulai melamar di suatu
perusahaan. Ia menggunakan rasa humor, tekad dan semangat kemenangannya untuk meyakinkan
seorang manajer diperusahaan Watkins dalam memperkerjakannya sebagai salesman
dari pintu ke pintu. Bill Menawarkan berbagai produk rumah tangga salah satunya
Detergen dari Watkins. Ia berjalan beberapa
mil setiap hari di rute penjualannya, ada yang menolak namun ada juga yang
menerima hingga ia bisa mendapatkan hati para pelanggannya.
Analisa
Dalam
film ini Kemampuan berwirausaha Bill Porter, ditunjukan dengan cara mampu
memanfaatkan peluang sekecil mungkin dari segala keterbatasan dan kesempatan yang
ia miliki. Sikap berani ambil resiko terhadap pekerjaan yang ia putuskan dengan
melihat kondisi fisik yang kurang merupakan keberanian dan tantangan tersendiri
bagi Bill. Seperti di hari pertama Bill bekerja sebagai sales dari pintu ke
pintu ia tidak langsung mendapatkan banyak konsumen. Dalam 1 hari Bill
mendatangi hampir enam rumah dan setiap rumah yang ia kunjungi tidak selalu berjalan
lancar bahkan Bill belum sempat menawarkan produk tersebut. Namun Bill tetap
sabar dan gigih seperti yang ibunya katakan sehingga ia Mampu menciptakan dan
memanfaatkan perubahan situasi dan pandangan orang kebanyakan. Di hari pertama
itu ia mampu memasarkan barang dari perusahaan Watskins dengan berbagai kreativitas,
misalnya ia memberi hiburan ringan kepada anak dari pemilik rumah atau ia mampu menjalin
kekerabatan diantara tetangga yang bertengkar.
Bill
menggunakan kemampuan yang ada di dalam dirinya semaksimal mungkin dalam
menawarkan produk-produk Watkins kepada konsumen. Di film ini tokoh Bill digambarkan
sangat sabar dan gigih seperti ketika beberapa rumah menolak penawaran darinya
namun ia tidak mudah putus asa untuk terus memasarkan produknya. Sedangkan sikap
yang menggambarkan sebagai seorang intrapreneur yaitu ketika Bill mampu Bekerja
dan terus bekerja,bahkan ketika perusahaan Watkins ingin memberhentikannya
dikarenakan setelah 4 hari bekerja tidak juga mendekati target namun Bill tetap
berusaha untuk tetap berada diperusahaan itu sehingga ia meminta untuk diberi
waktu lebih hingga akhir bulan, itulah
merupakan sikap yang ditunjukkan Bill Porter. Kondisi dan kemampuan yang ia
miliki mampu dimanfaatkannya dengan semaksimal mungkin. Bertanggung jawab
terhadap tugas dan pekerjaannya dan mampu membantu meningkatkan omset
perusahaan, merupakan ciri karyawan teladan yang pantas di beri apresiasi dan
penghargaan. Pada 1989, berkat kerja keras yang ditunjukkan Bill Porter, ia
mendapatkan penghargaan sebagai penjual terbaik pada perusahaan Watskins
Incorporated pada tahun itu pula, dengan total penjualan $42.460, ia lantas
diangkat sebagai konsultan pemasaran. Pada tahun 1998 ia mendapat Nasoinal
Komunitas untuk penderita cacat komunikasi.
Selain
itu film ini juga menggambarkan sikap profesionalism
seorang Bill Porter, ia termasuk orang yang tidak ingin di anggap lemah atau
dikasihini bahkan menjadi beban orang lain, Bill juga tidak ingin mengharapkan
bantuan dalam mengerjakan tugas yang sudah seharusnya ia kerjakan. Sikap professional
juga ditunjukkan ketika Bill menolak sejumlah uang yang ingin konsumen berikan
kepadanya, karena memang tujuan utama Bill ialah memasarkan produk dan berharap
orang lain ingin membeli produk yang ia tawarkan bukan berdasarkan belas
kasihan. Sikap professional lainnya juga ditujukkan ketika Bill meminta untuk
bisa bekerja lagi sebagai sales dari pintu ke pintu di usianya yang sudah tua,
yang seharusnya ia sudah bisa untuk pensiun karena telah melakukan banyak
pencapaian.
Inti
dari film ini adalah usaha keras, gigih, tak mudah putus asa dan menyerah pada
keadaan. Belajar dari nol, dari satu pintu ke pintu yang lain
mencoba untuk mengambil perhatian dari apa yang Bill tawarkan. bahwa tidak ada
yang tidak mungkin dalam dunia bisnis, bahkan dengan keterbatasan fisik yang
ada bukanlah halangan untuk mampu bersaing.
Sumber
:
Komentar
Posting Komentar